Gembeleng (‘e’ kedua dan ketiga dieja é seperti menyebut unggas bebek) sebenarnya memiliki arti yang mirip dengan kementhus, hanya saja penggunaan kata gembeleng lebih spesifik.
Ungkapan gembeleng terjadi pada kejadian/kelakuan saat terjadi saja.
Gembeleng merupakan kata sifat, berubah menjadi kata kerja dengan akhiran -an menjadi gembelengan.
Gembelengan juga terdapat dalam lagu gundul-gundul pacul.
gundul-gundul pacul cul
gembelengan
nyunggi-nyunggi wakul kul
petentengan
wakul ngglempang
segane gari sarantang
Ternyata ada kata petentengan dalam syair lagu gundul pacul versi Banyumas, berbeda dengan video di atas. Petentengan adalah aksi lanjutan dari sikap gembelengan, yang dalam lagu tersebut berarti ngaksi.
Gembeleng masih bersifat umum. Spesifik lagi adalah ngaksi yaitu sikap merasa mampu lebih dari orang lain, sehingga cenderung mengecilkan masalah.
Orang/anak yang ngaksi suka memancing masalah. Suka tantangan karena merasa pasti mampu menyelesaikan, menghindari masalah yang akan timbul karena ulahnya.
Kata ngaksi hanya saya temui pada permainan masa kecil. Misal pada permainan Cak-cakan, yaitu permainan kejar-kejaran dimana yang kalah akan mengejar peserta lain, jika salah satu peserta terkejar dan berhasil disentuh oleh si pengejar maka posisi berganti, yang terkejar dan tersentuh menjadi pengejar. Nak ngaksi biasanya dilakukan oleh peserta yang sedang dikejar, yaitu dengan berhenti saat sedang dikejar dan begitu hampir tersentuh, sekonyong-konyong dia lari menghindar, atau sengaja kalah/tersentuh karena merasa yakin mampu akan segera mengejar dan menyentuh peserta lain. Dulu, pelaku ngaksi dalam permainan ini dilakukan oleh peserta yang lebih besar terhadap peserta lebih kecil.
Bila anda berani gembelengan, petentengan bahkan ngaksi, berarti anda percaya diri luar biasa. Apa pembaca berani ngaksi dalam bekerja?(tri)
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe
