Melanjutkan kisah tour ke Sariater, setelah check in, kami istirahat sejenak. Menyeduh teh dengan sedikit gula. Sekedar menghangatkan badan. Udara Sariater Hotel & Resort yang sejuk, ditambah hujan yang mengguyur, membuat suasana makin dingin.
Setelah agak males-malesan, mau mandi tapi hawanya dingin banget, akhirnya kami memutuskan untuk nyicipi air panas alami yang disediakan Hotel bagi tamunya. Pemandian berupa kolam renang kecil.
Setelah persiapan handuk dan celana pendek, kami menuju kolam renang air panas alami itu, berada di sebelah Restoran hotel. Yap, air panas alam. Aroma belerang masih tercium. Tidak menyengat, bagi saya, tidak berpengaruh sama sekali. Hampir tidak tercium.
Pertama saya menyentuh air kolam, rasa panas cukup terasa, kelamaan terbiasa dan mulai menikmati. Kehangatan menjalar ke seluruh tubuh. Serasa diluluri. Pori-pori merespon positif, termasuk telapak kaki sebagai sumber syaraf bagi sebagian besar anggota tubuh. Memerah.
Oh iya, rasa air di kolam ini agak asam, mungkin inilah rasa belerang. Karena, dari warna dasar kolam bisa dilihat, bahwa belerang ikut terbawa air dari sumbernya dan mengendap kekuningan.
Sepertinya, pemandian kolam air panas ini, bisa memberi alasan untuk kembali menikmati kesejukan Sariater.(tri)
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe
