Sambil nonton berita mogok masal angkutan umum di Jakarta, mau nulis konflik horisontal angkutum di ibukota kok masih berat, jadi sedikit saya ingin nyampah sekedar opini pribadi tentang fenomena pasar sepeda motor tanah air. Khususnya dua nama di atas.
Suzuki Satria, brand sepeda motor gacoan Suzuki Indomobile Sales (SIS) memang melegenda. Sama halnya dengan Kawasaki Ninja, brand dari Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang sudah puluhan tahun mewarnai pasar roda dua tanah air. Persamaan lain dari kedua Satria dan Ninja adalah memulai meniti pasar sepeda motor Indonesia dengan mengusung mesin 2 tak.
Suzuki Satria RU dan ditutup dengan model Hiu yang sudah lama diskontinyu,Satria Hiu ini adalah sepeda motor Bebek yang sempat Menggodaku alias saya ingin memiliki tapi tidak keturutan. Sedang KMI dengan Ninja yang memiliki jambakan setan khas super kips, dengan suara khas knalpot ‘kemrincing’nya. Dan Ninja 2 tak nampaknya masih tersedia unit baru, bahkan pasar motkas untuk Ninja 2 tak juga bertahan dengan harga yang cukup tinggi, baik yang naked maupun fairing.
Pasca memudarnya pasar sepeda motor ngebul alias berasap dikarenakan regulasi euro3, kedua pabrikan membuat suksesor lanjutan untuk brand tersebut. Suzuki dengan Satria FU150 dan Ninja dengan berbagai varian, diawali dengan Ninja 250 2 silinder.
Dari awal kemunculan Satria 4 tak, sepeda motor model ayago ini melenggang tanpa lawan sepadan. Kawasaki Ninja 250 sempat digoncang oleh kemunculan CBR 250 satu silinder, tapi tidak sampai satu semester, euforia CBR 250 yang hanya memiliki 1 silinder itupun pudar. Meski menang di lintasan balap, tetap saja suara 2 silinder inline dari Ninja lebih merdu buat harian di jalan raya, karena konsumen lebih memilih tampilan luar, bukan mau balapan.
Sampai saat ini pasar Satria dan Ninja masih nomor satu di kelasnya. Suzuki Satria meski sudah mendapat lawan tanding sepadan oleh Honda Sonic dan Yamaha MX-King, tetap saja brand image Satria sudah lekat di mindset konsumen. Bahkan kabarnya di balap kelas bebek 150, Karena Suzuki Satria Injeksi bisa menang dengan mudah, sehingga Kelas Bebek 4Tak 150 Injeksi di Magetan batal Digelar. Alias si Sonic dan MX-King menyerah sebelumbertanding.
Kawasaki Ninja 250 yang kembali dihadang oleh kehadiran Yamaha YZF-R25 2 silinder, juga masih susah digusur dari singgasana penguasa pasar sepeda motor tanah air kelas seprapat liter. Padahal YZF-R25 di awal kemunculannya disinyalir mampu membungkam si Ninja, ternyata memble.
Imho. Penampakan R25 jika dibanding Ninja termasuk sangat jarang di jalanan, meskipun dibungkus pesona MotoGP tetap saja susah menggulingkan klan Ninja. padahal imho, tampilan Yamaha YZF-R25 cukup menarik dan fresh dibanding Ninja Fi.
Sekian sampah eh opini saya, sambil mikirin pagi tadi lihat supir mikrolet ditonjokkin pengendara bajaj BBG. Nanti coba ditulis juga unek-unek tentang angkutan umum ini. (Tri)
Filed under: motorcycle
