Sekedar repost gambar yang diunggah kawan saya di Facebook. Nampak 2 petugas polisi (seolah) ngumpet. Apa mungkin berseragam dan memakai rompi tugas, bapak-bapak polisi main petak umpet? Mustahil. Dari gambar tersebut, banyak yang menjudge negatif. Misal anggapan bahwa kedua polisi tersebut sedang menunggu mangsa pelanggar lalu lintas untuk ditilang, karena kalo mereka menampakan diri, niscaya si pelanggar akan berusaha menghindar.
Efek kepercayaan terhadap polisi oleh masyarakat yang makin pudar, menyebabkan anggapan dan julukan negatif bagi polisi. Khususnya polisi lalu lintas. Kalo saya tetap berusaha berpikir positif (meski agak abu-abu), bahwa yang dilakukan pak polantas sengaja, agar para pelanggar lalin di lain waktu akan beranggapan ada polisi ngumpet di tempat tersebut. Biar kapok dan tidak lagi berani melanggar lalin.
Pelanggar lalin bukan tidak tahu dia melanggar, mungkin ada yang berpendapat dan beralasan:
1. kalo tidak ditilang ngapain taat,
2. Sepi dan tdak ada petugas, serobot saja
3. Buru-buru, takut telat masuk kantor
4. Sekali-kali melanggar pasti dimaklumi
5. Kan cuma melanggar lalin, itu yang korupsi milyaran dibiarin.
6. Yang merasa dirugikan sedikit kok, lihat noh, lumpur Lapindo Sidoarjo, berapa banyak yang dirugikan? ARB santai saja.
Dan masih banyak lagi alasan untuk melanggar.
Nah, apakah pembaca pernah melanggar lalin? Kalo pernah alasannya apa?(tri)
————————————–
Posted from WordPress for Android sabak P6200 retak
