Berapa umur pembaca saat ini? Pernahkah kita memikirkan waktu demi waktu yang kita lalui dalam hidup di dunia ini? Berapa banyak waktu yang manfaat dan berapa banyak waktu yang kurang bermanfaat.
24 jam sehari jika dibagi 3 menjadi 8 jam. Umunya orang bijak akan bilang 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirahat, dan 8 jam untuk beribadah.
Jika benar demikian, berapa waktu efektif kita dalam dunia ini untuk ketiga aktifitas tersebut. Misal umur kita hidup di dunia ini 63 tahun. Jika dibagi 3, berarti masing masing aktifitas kebagian jatah waktu 21 tahun. Benarkah? Apakah kita bekerja dan beribadah dari sejak lahir? Tidak bukan? Saat bayi sampai umur 2 tahun kita cenderung lebih banyak tidur dan menangis.
Kapan kita mulai efektif bekerja dan beribadah? Misal kita efektif beribadah umur 15 tahun dan bekerja mulai umur 21 tahun. Jika dihitung dan dibagi 3 waktu (bekerja, istirahat dan ibadah), maka =
Bekerja = (63-21):3
= 42/3
= 14 tahun
Sedang beribadah =
beribadah = (63-15):3
= 48:3
= 16 tahun
Jadi dengan acuan umur hidup 63 tahun, waktu efektif bekerja adalah 14 tahun dan beribadah hanya 16 tahun.
Sisa waktu 63-(14+16) = 33 tahun digunakan untuk istirahat (termasuk aktifitas lain seperti bermain), belum dihitung jika istirahat sampai tidur di jam kerja.
Pengampunan (At-Tawbah):36 – Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Sang Pemilik Waktu senantiasa berpesan tentang waktu, Wal’asri
Walfajr, Wadduha “DEMI WAKTU, DEMI WAKTU MATAHARI SEPENGGALAH” dan lainnya.
Ada 4 bulan yang diistimewakan Allah SWT dari 12 bulan dalam setahun. Waktu-waktu dari 4 bulan itu mampu menaikan waktu ibadah melebihi umur hidup di dunia ini.
“Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar) sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun itu ada 12 bulan. Diantaranya ada empat bulan haram, tiga bulan (yang letaknya) berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzu Hijjah dan Muharram, kemudian bulan Rajab Mudhar yang berada diantara (Jumada) Akhir dan Sya’ban”. (Hadits Riwayat Al Bukhari : 4385 dan Muslim : 1679)
12 bulan setahun, 4 bulan haram, yaitu bulan yg dimulyakan, di dalamnya dilarang berperang dan hal lain yang disyariatkan. Berhaji di Dzul Hijjah, berpuasa As Syura (yang didahului Tasu’a) di Muharram memiliki keutamaan menghapus dosa kecil setahun sebelumnya.
Lebih lengkap penjelasan bulan haram, sila klik penjelasan bulan haram
Sebagaimana bulan, tanah atau wilayah juga ada yang haram. Yaitu tanah haram Makkah dan Madinah. Jika di bulan haram ada amalan yang memiliki nilai lebih, beribadah di tanah haram pun memiliki nilai lebih. Misal shalat di Masjidil Haram Makkah, masjid Nabawi Madinah dan Masjid Al Aqsa memiliki nilai pahala berkali lipat dibanding shalat di masjid lainnya.
Memperjalankan di waktu malam (Al-‘Isrā’):78 – Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
5 waktu shalat wajib, 2 waktu diantaranya lebih diistimewakan, atau memiliki nilai lebih tinggi jika dijaga, yaitu Subuh dan Asar. Dan waktu Subuh paling diistimewakan.
4 waktu yaitu Duhur, Asar, Magrib dan Isya, termaktub dalam satu urutan, yaitu dari tergelincir matahari sampai malam. Sedangkan Subuh terpisah. Karenanya, Subuh memiliki nilai lebih dari 4 waktu lainnya jika dijaga dengan baik sesuai syariat. Mengerjakan shalat Subuh berjamaah di masjid, di awal waktu memiliki nilai seakan shalat sunah sepanjang malam.
Inilah salah satu nilai ibadah yang mampu melebihi umur hidup di dunia.
Memperjalankan di waktu malam (Al-‘Isrā’):79 – Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
Ayat berikutnya mengajarkan kita untuk shalat tahajud yang memiliki nilai sangat tinggi, mengangkat derajat manusia di hadapan Allah.
Tapi ingat, beribadah tidaklah semata menjadi tolak ukur untuk masuk sorga, karunia dan rahmat Allah lah yang membuat manusia meraih surga.
Walfajr, menurut sebagian ulama yang dimaksud adalah fajar di awal Muharram
Malam malam 10, maksudnya 10 malam awal bulan muharam, dzul hijjah dan akhir ramadan
Cerita (Al-Qaşaş):68 – Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).
28:68
Waktu yg menentukan adalah Allah, contoh sebagai waktu suci.
Ini menjadi ciri bagi suatu sekte atau mazab menyimpang atau sesat, dimana sekte sesat kerap mengagingkan suatu waktu dan wilayah tidak berdasar Al Quran.
Contohnya Qadian di India. Karbala bagi Syiah Rafidah.
Cukup panjang dan luas untuk menjelaskan keistimewaan waktu, demi meraih pahala di sisi Allah swt, berlipat dari umur hidup manusia. Masih banyak lagi yang tidak saya tulis.
—————————————–
Inspired : Kuliah Duhur, Senin 06 Muharram 1437H – 19 Okt 2015 di Masjid Baiturrahman, Ancol Taman Impian, oleh Dr. Jeje Zenudin, materi: rahasia keistimewaan-keistimewaan waktu
—————————————-
Posted from Wonder Roti Jahe
Filed under: agama
